Baca juga artikel lainnya.
Massagetheatre.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming rupanya menjadi perhatian warganet. Menu makanan senilai Rp 10.000 tersebut dinilai tidak layak dalam segi porsi dan penyajian oleh mayoritas pengguna media sosial.
Terbaru, program makan gratis tersebut dibandingkan dengan program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) yang pernah dilaksanakan ketika Anies Baswedan masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Kala itu, PMTAS menyasar sebagian anak SD, PAUD, dan SLB di sekitar 450 sekolah di Jakarta. Sayangnya, program tersebut sempat terhenti ketika pandemi Covid-19 meskipun Anies Baswedan berusaha untuk melanjutkannya lagi pada 2022. Walau begitu, kini program PMTAS telah berhenti.
Saat ditelusuri, pemberian makan gratis versi PMTAS dihargai sekitar Rp 10.890 per anak dan dikelola oleh Komite Sekolah. Manu makanan tersebut juga telah dipantau oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Menurut penuturan Indra Charismiadji, eks Jubir Timnas Amin, program PMTAS berbeda dengan MBG karena tidak memotong anggaran pendidikan. Hal ini dibeberkannya dalam sebuah cuplikan video yang dibagikan ulang oleh akun X @akuntwiter968.
“Ternyata program makan siang gratis itu justru melanjutkan programnya Anies Baswedan di DKI Jakarta, yang namanya PMTAS, Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah. Jadi kami sudah melakukan duluan dari tahun 2019. Bedanya adalah dalam pelaksanaan kami nggak perlu memotong anggaran pendidikan, kami nggak perlu memotong bansos, kami nggak perlu memotong anggaran kesehatan, jadi kami nggak perlu memotong tapi sudah berhasil,” ucap Indra dalam video tersebut.